Kamis, 14 Juni 2012

Biografi Bob Marley

Kapten Norval Sinclair Marley adalah seseorang yang berperawakan kecil. Ia adalah seorang pengawas tanah perusahaan Crown Lands, milik Pemerintahan Inggris yang telah menjajah Jamaika sejak tahun 1660-an yang terletak sebelah utara pulau itu. Pangkat yang disandangnya ia dapat saat menjadi komandan markas di Resimen British Hindia Barat. Suatu saat ia bertemu dengan Cendella, seorang wanita pribumi yang telah mamikat hatinya pada saat dia sedang berkunjung ke distrik Nine Miles. Hubungan mereka menjadi pergunjingan warga setempat karena Ras.
Pada Mei 1944 cedella mengejutkan keluarganya karena hamil. Sehingga pada hari jumat dilaksanakanlah pernikahan antara Norval dengan Cendella dan sehari setelah pernikahan mereka, Cendella diungsikan ke Kingston agar tidak tercorek namanya sebagai ahli waris keluarganya.
Dan akhirnya Cendella melahirkan seorang anak yang diberi nama Robert Nesta Marley yang lahir pada pukul 2.30, Rabu Februari 1945 dengan bobot enam setengan pon (3.25 kg) di Nine Miles. Konon pada malam kelahirannya, banyak orang melihat beberapa meteor jatuh, yang menurut keyakinannya akan lahir seorang tokoh besar.
Pada tahun 1950 Cendella pindah ke Trench Town – Kingston. Marley mulay berinteraksi dengan geng-geng jalanan yang kemudian berlanjut menjadi gerombolan bernama “The Rudeboys. Walaupun berperawakan kecil seperti ayahnya, tapi karena kekuatannya ia dijuluki “Tuff Gong”.
Setelah Marley drop out dari sekolahnya ia mulai tertarik dengan musik. Pada awal 1962 Bob Marley, Bunny Livingstone, Peter Mcintosh, Junior Braithwaite, Beverley Kelso dan Cherry Smith membentuk grup ska & rocksteady dengan nama “The Teenager” yang nantinya berubah menjadi The Wailing Rudeboys dan berganti lagi menjadi The Wailing Wailer dan akhirnya menjadi The Wailers.
Pada tahun 1977, Bob Marley divonis terkena kanker kulit, namun disembunyikan dari publik. Bob Marley kembali ke Jamaica tahun 1978, dan mengeluarkan SURVIVAL pada tahun 1979 diikuti oleh kesuksesan tur keliling Eropa.
Bob Marley melakukan 2 pertunjukan di Madison Square Garden dalam rangka merengkuh warga kulit hitam di Amerika Serikat. Namun pada tanggal 21 September 1980, Bob Marley pingsan saat jogging di NYC’s Central Park. Kankernya telah menyebar sampai otak, paru-paru dan lambung. Penyanyi reggae inipun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Miami Hospital pada 11 Mei 1981 di usia 36 tahun, dengan meninggalkan seorang istri dan 5 orang anak.
Terlihat jelas melalui sinar matahari jamaika kamu dapat memilih bagian dari dongeng tentang Marley antara lain : tentang kesedihan, cinta, pemahaman, dan Godgiven talent.
Pada tahun yang sama kemudian film documenter tentang hidupnya dibuat oleh Jeremy Marre, Rebel Music, dinominasikan untuk The Best Long Form Music Video documentary at the Grammies, serta penghargaan untuk beberapa kategori lainnya. Dengan kontribusi dari Rita, The Wailers, dan para pecintanya serta anaknya, film tersebut menceritakan tentang Marley, yang juga disertai kata-kata Marley sendiri. Pada musim panas tahun 2006, Kota New York memberikan penghargaan tersendiri bagi Bob Marley dengan memberi nama pada jalam gereja dari jalan Ramsen ke East 98th street dibagian timur Brookliyn dengan memberi nama “Marley Boulevard”. Dan masih banyak lagi penghargaan yang Bob Marley dapatkan.
Kisah hidup Bob Marley adalah sebuah arketipe, itulah kenapa karya-karyanya abadi dan terus bergema. Bob Marley berbicara tentang represi politik, wawasan metafisik dan artistic, kesejahteraan dan apa saja yang mengusiknya. “No Women No Cry” masih akan terus mengahapus air mata dari wajah seorang janda “Exodus” masih akan memunculkan ksatria, “Redemtion Song” masih akan menjadi tangisan emansipasi untuk melawan segala tirrani, “Waiting in Vaint” akan tetap menggairahkan, dan “One Love” akan terus menjadi himne internasional bagi kesatuan kemanusiaan didunia melampui batas-batas, melampui kepercayaan-kepercayaan, di mana tiap orang akan sadar dan mempelajarinya.
Bob Marley bukan hanya sekedar bintang musik yang sebagian besar rekamannya memecahkan rekor internasional, namun ia juga menjadi sebuah figure moral dan religius. Selain Bob Marley kita juga harus mengakui bahwa banyak musisi yang lebih unggul dari penemuan instrumental, gaya vocal gubahan musik, dan sebagainya.tetapi hanya Bob Marley yang dapat membuat kita melihat ribuan orang Hpi dari Mexico, Maori dari Selandia Baru bahkan komunitas-nya di Indonesia (Jogjakarta dan Bali), berkumpul tiap tahun untuk menghormatinya.
Banyak penggemarnya di seluruh dunia meniru gaya rambut dreadlocknya karena fanatic walaupun tidak sedikit pula yang meniru dreadlock Bob Marley karena terkena imbas voyeurisme, padahal sebenarnya dreadlock Bob Marley sebagai bagian dari keyakinannya akan ajran Rastafarian, dan bukan dari pengkulturan dari selebriti idolanya. Pada umumnya di Indonesia, sosok Bob Marley banyak diidentikkan dengan ganja, padahal ganja adalah ritual serta bagian dari ajaran Rastafarian dan Bob Marly adalah penganutnya. Wajar bila ia mengkonsumsi, menjadikan syair, dan menyanyikannya.

Referensi :

- http://reagea.blogspot.com/2009/01/biografi-bob-marley.html
- http://yodisetyawan.wordpress.com/2008/04/11/halo-dunia/


Biografi Ivan Slank

Ivan Kurniawan Arifin atau yang lebih akrab di panggil Ivan ini merupakan pencabik Bass Slank. Pria kelahiran Jakarta ini mulai bergabung di Slank sejak tahun 1997 menggantikan Bongk.
Bersama Slank Ivan telah menghasilkan 10 album dimulai dari album lagi sedih sampai album terakhir slank slow but sure.

Nama lengkap:Ivan Kurniawan Arifin
Nama panggilan:Ivanka
Tempat tanggal lahir:Jakarta, 9 Desember
Agama:Islam
Tinggi/Berat badan:170 cm / 55 kgs
Hobi:Musics
Influense:Rolling Stones, Beatles
Instrumen:Bass / Guitars


Biografi Ridho Slank

Mohammad Ridwan Hafiedz atau terkenal dengan nama Ridho Slank adalah seorang gitaris, vokal pendukung, dan penulis lagu bagi grup musik Slank. Pria kelahiran Ambon, Maluku, 3 September 1973 itu, juga sibuk memimpin sebuah klinik gitar di Jakarta.
Bersama Slank, Ridho telah membuat sembilan album studio dan tiga album live dan satu album kompilasi yang dirilis Mei 2006. Pada 2007, Ridho bersama Ipang dari BIP bersama mengerjakan scoring dan soundtrack film TENTANG CINTA (2007).
Ridho menikah dengan Ony Serojawati pada 25 Agustus 2001. Dari pernikahan ini, dikaruniai tiga orang anak, Marco Maliq Hafiedz, Omar Hakeem Hafiedz dan Stella Aisha Hafiedz
Perasaan senang, bahagia, dan suka, campur aduk di hati Ahmad Ridho "Slank". Bisa dimaklumi, sebab ulang tahunnya ke-31 dirayakan besar-besaran oleh Bunda Iphet dan Manajemen Slank. Tapi acara ini tak bakal membuatnya berubah.
Menurut Ridho, kehadiran anak-lah yang membuat mentalnya berubah. Dia mengaku jadi penakut. "Dulu saya paling maniak terbang. Tapi sekarang jadi takut," ungkap suami Ony Serojawati.
Sedangkan soal rencananya ke depan, Ridho ingin membuat buku. "Buku yang bisa dipake untuk pegangan anak muda yang tertarik pada musik," jelas pemetik gitar Slank. Sayangnya, tambah dia, keinginan itu kalah cepat dengan Bunda Iphet.
Yah, Bunda Iphet yang juga manajer Slank memang baru meluncurkan buku setebal 157 halaman berjudul "Bundaku Sayang". Buku itu adalah kumpulan artikel yang ditulis Bunda Iphet di koran Slank.



Biografi Abdee Negara

Gaya rambut urakan plus stelan kemeja or kaus ketat lengkap dengan pernak perniknya menjadi ciri khas Abdee Negara di setiap konser musik Slank. Gitaris Kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah ini menggantikan Posisi Pay pada tahun 1997 yang sudah mendarah daging di semua fans Slank saat itu. Awalnya, para Slankers sempat meragukan kapasitasnya sebagai salah satu pengganti Pay. Namun, kenyataannya kemudian sangat tidak sesuai dengan perkiraan awal para Slankers. Bahkan kontribusi yang diberikan oleh Abdee terhadap Slank bisa dibilang melebihi Pay.
Ia hijrah dari kota Palu ke Jakarta untuk menjadi musisi profesional. Pertama-tama ia bergabung bersama band Ecky Lamoh, Gideon Tengker, dan Henky Supit. Lantas kemudian menjadi session player untuk berbagai artis lain mulai dari Ermy Kulit sampai Trio Kwek-Kwek. Namanya menjadi pembicaraan luas saat ia dan rekannya, Ridho didaulat sebagai gitaris baru Slank.
Selain sebagai gitaris, Abdee juga jago sound engineer. Abdee lah yang kini menangani pembuatan album-album Slank. Vokal pendukung, penulis lagu dan produser. Selain bermain musik dengan rekan Gitarnya di Group Slank, Ridho, Abdee pernah bermain dengan gitaris internasional lainnya, salah satunya Paul Gilbert. Selain Slank, band utamanya, Abdee juga memproduseri band Indonesia lainnya, Serieus. Abdee juga menjadi salah satu clinician di majalah G Plus bersama anggota gitaris.com, Owen. Untuk gitar, Abdee menjadi endorser dan artis untuk merk gitar Extreme. Meskipun begitu, ia tetap menginginkan model Telecaster.
Sejak memulai karir musiknya, Abdee selalu bermain dan mempersembahkan gaya rock-blues buat para Slankers. Abdee juga sering menampilkan permainan solo dengan menggunakan slide. Jika anda mendengar permainan slide didalam lagu-lagu Slank maka bisa ditebak, Abdee lah yang memainkannya. Bersama Slank, Abdee telah banyak merilis album Slank, Mulai dari Album Tujuh (1997) sampai dengan sekarang.


Biografi Bimbim Slank

Bimo Setiawan Almachzumi (lahir di Jakarta, 25 Desember 1966 umur 45 tahun; kerap disapa dengan panggilan Bim-Bim) adalah pemusik serta pendiri dari grup musik Indonesia, Slank. Di grup Slank, Bim-bim memainkan instrumen drum.
Bersama Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan Well Welly (vokal), Bimbim mengekspresikan kecintaannya terhadap karya-karya Rolling Stones. Pada Desember 1983 mereka mendirikan Cikini Stones Complex (CSC), grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta, yang merupakan cikal bakal Slank.
Dalam perjalanannya, mereka mengalami perombakan personel hingga akhirnya terbentuk formasi ke-14 pada 1996 yang bertahan sampai sekarang. Formasi terakhir, yang dimulai dari album ketujuh Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Abdee (gitar).


Rabu, 13 Juni 2012

Biografi Kaka Slank

Kaka Slank mempunyai nama lengkap Akhadi Wira Satriaji, lahir di Jakarta, pada tanggal 10 Maret 1974. Dia merupakan salah satu personel grup Band Slank, di mana dirinya menjadi vokalis Di Band tersebut.
Slank merupakan grup Band yang selalu eksis menciptakan album-albumnya mulai 1983 hingga saat ini. Grup Musik ini semula terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta, yang terdiri Bimo Setiawan sebagai drum, Boy sebagai gitar, Kiki sebagai gitar, Abi sebagai bass, Uti sebagai vokal dan Well Welly sebagai vokal.
Namun Sayang grup ini tidak bisa bertahan dan akhirnya membubarkan diri. Selanjutnya berturut-turut terjadi perombakan personil hingga akhirnya terbentuk formasi ke-14 pada 1996 yang bertahan sampai sekarang ini.
Formasi yang mulai terbentuk saat album ketuju Slank dirilis itu, Kaka masuk sebagai vokalis, dengan personel lain terdiri dari Bimbim Sebagai drum, Ivanka sebagai bass, Ridho sebagai gitar dan Abdee sebagai gitar.
Peran Kaka, panggilan akrabnya, dalam perjalanan Slank sangat besar sekali setelah bimbim, panggilan akrab bimo setiawan, sang deklarator Slank. Karena dengan bergabungnya Kaka waktu itu merupakan suntikan kehidupan Slank setelah sebelumunya gonjang- ganjing. Kalau dirunut sejarah perjalanannya, Slank bisa dibilang jatuh bangun. Keluar masuk dan perubahan personil Slank menunjukkan belum solidnya Slank waktu itu. Awal mulanya Slank adalah bermula dari “Cikini Stones Complex” (CSC), sebuah grup band yang terdiri dari anak-anak SMU Perguruan Cikini yang berdiri pada Desember 1983, dan berawal dari grup band inilah yang menjadi cikal bakal Slank. Group band yang dibentuk oleh bim- bim, yag kemudian hari menjadi Slank, adalah diberi nama “Red Evil” , dengan formasi Bim- bim (drum), Erwan (vokal), Bongky (gitar), Denny (bas), dan Kiki (gitar). Sejak itu, rumah Bimbim di Jl Potlot menjadi markas “Red Evil”.
Karena penampilan mereka berkesan urakan dan “ slengean”, maka nama Red Evil pun diganti menjadi Slank. “ Saya waktu itu di hubungi sama mas bim untuk ikut mengibarkan bendera Slank dengan 
menggantikan mas Erwan, karena saat itu Slank terombang- ambing. ”, ujarnya. Hingga akhirnya dengan bergabungnya kaka sebagai vokalis, Pay sebagai gitaris dan Indra Q sebagai kibor, maka Slank mulai tampil solid. “ Mas Indra yang akhirnya membuka jalan bagi Slank untuk rekaman bulan desember 1990. album pertama mereka, Suit-Suit... Hey Hey... dengan hits ''Memang'' dan ''Maafkan'' ini meledak di pasaran. Bahkan, dalam ajang. Album pertama inilah yang kemudian hari bendera Slank dapat berkibar.





Referensi: http://selebriti.kapanlagi.com/kaka_slank/



Postingan Lama Beranda

About Me

Foto Saya
Langit biru,laut basah siapa yg pedduli.
 

Followers

 

Recent Posts

free counters

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger